karyatulis ilmiah (candi borobudur) Sesuai dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di Jawa Tengah pada khususnya, periode antara abad ke VIII - abad ke IX yang ditemukannya tulisan-tulisan singkat yang dipahat, dikenal sebagai abad emas.
Padakesempatan ini kami berusaha menyusun karya tulis ilmiah "Menelusuri sejarah Candi Borobudur" Dalam karya tulis ini tentu masih terdapat banyak kekurangan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. kami mohon maaf atas segala kekurangan tersebut, karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Karyatulis ini kami susun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional 2017/2018 dengan judul "Karya Wisata Islami dan Edukasi Candi Borobudur dan Jogja Bay". Karya wisata ini belum sepenuhnya sempurna untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
PENGARUHOBYEK WISATA CANDI BOROBUDUR TERHADAP PERILAKU SOSIAL EKONOMI PEDAGANG DI KAWASAN TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, September 2005 Afri Listiana 3414000046 . MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. 1SEJARAH BERDIRINYA CANDI BOROBUDUR Disususn oleh Nama Agung Nugroho No Absen 2 Kelas XII IPS 1 2PENGESAHAAN Judul Sejarah Berdirinya Candi Borobudur Oleh Nama Agung Nugroho Kelas XII IPS 1 No. Absen 2 Telah disetujui Pada hari Tanggal Penbimbing, S. Hardjono NIP. 130 914 390 Mengetahui, Kepala SMA N 2 Sukoharjo Drs. Joko Sugiharto 3MOTO Kita harus melestarikan budaya bangsa sendiri Cintailah budaya bangsa Mencintai budaya sendiri itu lebih baik dari pada mencintai budaya bangsa lain Mengembangkan budaya yang terpendam itu hal yang sangat membanggakan Singkirkanlah budaya asing yang merusak budaya sendiri dan seraplah budaya asing yang dapat menumbuhkan budaya baru 4KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan berkat dan rahmat –Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti mengikuti Ulangan Umum pada Tahun Ajaran 2007-2008 Penulisan karya tulis ini dapat terlaksana dengan adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak , untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepda yang terhormat 1. Drs. Joko Sugiharto, Kepala Sekolah SMA N 2 Sukoharjo yang telah memeberikan kesempatan, arahan, dorongan serta fasilitas yang berkaitan dengan penulisan Karya Tulis ini. 2. S. Hardjono, S. Pd dan Trenggono, Supervisor Karya Tulis SMA N 2 Sukoharjo yang telah memebimbing dan membantu dalam penulisan Karya Tulis ini. 3. Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd, Penanggung jawab Program PJP Karya Tulis yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis ini. 4. S. Hardjono, yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis ini. 5. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis ini masih terdapat kekilafan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi siswa SMA N 2 Sukoharjo khususnya dan pembaca umumnya. Kartasura ,……….2007 Penulis 5DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………...i HALAMAN PENGESAHAN……….ii HALAMAN MOTO………iii KATA PENGANTAR……….iv DAFTAR ISI………v BAB I. PENDAHULUAN………...1 A. Latar Belakang Masalah………...1 B. Rumusan Masalah……….1 C. Tujuan Penulisan………...2 D. Manfaat Penulisan………...2 E. Metodologi Penulisan………3 BAB II. PEMBAHASAN MASALAH………...4 A. Sejarah singkat berdirinya candi Borobudur………..4 B. Arti nama Borobudur………..6 C. Arsitektur bangunan candi Borobudur………7 D. Relief candi Borobudur………...8 E. Fungsi candi Borobudur………..9 BAB III. PENUTUP……….10 A. Simpulan………...10 B. Saran……….10 DAFTAR PUSTAKA……….11 6BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh ke ajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia baik dari kepariwisataanya, arkeologi dan pengetahuan. candi Borobudur terletak di dasa Borobudur kecamatan Borobudur kabupaten magelang, propinsi jawa tengah, ± 41 km dari yogyakarta. ± 80 km dari kota semarang ibu kota propinsi jawa tengah. Candi Borobudur juga di kelilingi oleh pegunungan Manoreh di sisi selatan, Gunung Merapi 2411 m dan Gunung Merbabu 3142 m di sisi timur, serta Gunung Sumbing 2271 m dan Gunung Sindoro 3135 m disisi barat laut. Di sisi timur candi Bororbudur juga terdapat Sungai Progo dan Sungai Elo. Borobudur menjadi pusat ziarah megah bagi penganut budha. Tetapi dengan runtuhnya mataram sekitar tahun 930M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur dan Borobudurpun hilang terlupakan, karena gempa dan gunung letusan merapi candi itu melesak mempercepat keruntuhannya. Sedangkan semak belukar tropis tumbuh menutupi Borobudur dan pada abab-abab selanjutnya lenyap di telan sejarah Dari titik tolak uraian latar belakang masalah seperti di atas, maka dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih judul “Sejarah Berdirinya Candi Borobudur” B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah seperti di atas, maka dalam penulisan karya tulis ini, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut 1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya candi Borobudur? 2. Apa arti nama Borobudur? 73. Bagaimana arsitektur bangunan candi Borobudur? 4. Bagaimana Relief candi Borobudur? 5. Apa fungsi candi Borobudur? C. Tujuan penulisan Dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih beberapa tujuan penulisan yang hendak di capai yaitu 1. Mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur? 2. Mengetahui arti nama candi Borobudur? 3. Mengetahui arsitektur bangunan candi Borobudur? 4. Mengetahui relief candi Borobudur? 5. Mengetahui fungsi candi Borobudur? D. Manfaat Penulisan Setelah penulis merumuskan masalah, penulis dapat mengemukaaan ini tujuan yang hendak di capai dalam penulisan karya tulis ini. Adapun manfaatnya adalah 1. Dapat mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur. 2. Dapat melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan oleh leluhur. 3. Menambah pengetahuan tentang sejarah zaman dahulu. 8E. Metode Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode penulisan antara lain 1. Metode Wawancara Merupakan metode melalui tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung untuk mendapatkan pokok masalah yang akan di teliti. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan seorang pemandu candi Borobudur di yogyakarta yaitu Bapak Yulianto, sebagai nara sumbernya. 2. Metode Observasi Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan catatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang timbul yang di teliti secara langsung. Dalam hal ini penulis datang langsung ke lapangan tempanya di candi Borobudur 3. Metode Studi Pustaka Merupakan metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan menggunakan semua bahan yangtertulis yang relevan dengan pembahasan karya tulis. Di dalam hal ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan candi Borobudur . 9BAB II PEMBAHASAN MASALAH A. Sejarah Singkat Berdirinya Candi Borobudur 1. Waktu didirikan Sampai sekarang belum pernah ditemukan sumber-sumber tertulis yang menyebutkan bilamana, bagaimana dan berapa lama candi Borobudur itu di bangun, sehingga secara pasti tidak dapat ditentukan usianya. Beberapa bukti telah ditemukan oleh para ahli untuk menentukan usia dari pada bangunan Borobudur itu. Pada bagian kaki Borobudur yang tertutup terdapat tulisan tulisan singkat berbahasa sangsekerta dengan huruf kawi. Dengan membandingkan bentuk huruf –huruf tersebut dengan prasasti- prasasti bertarikh yang terdapat di Indonesia, maka sementara berpendapat, bahwa Borobudur dibangun sekitar tahun 800M. pada abab itu di jawa tengah berkuasa raja-raja dari wangsa sailendra, yang menganut agama Budha Mahayana. 2. Keruntuhan dan Penemuan Kembali Setelah selesai di bangun selama 500 tahun, Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut budha. Tetapi dengan runtuhnya mataram sekitar tahun 930M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur dan Borobudurpun hilang terlupakan, karena gempa dan gunung letusan merapi candi itu melesak mempercepat keruntuhannya. Sedangkan semak belukar tropis tumbuh menutupi Borobudur dan pada abab-abab selanjutnya lenyap di telan sejarah. 10Baru pada abab ke-XVIII M menurut tradisi dalam tanah jawa terdapat beberapa singkat tentang larinya Mas Dana yang memberontak melawan pakubuwanan 1 1709-1710 dan kemudian ditangkap di Borobudur lima puluh tahun kemudian 1757-1758 seorang pangeran yogyakarta mengunjungi Borobudur untuk melihat seribu arca Baru pada tahun 1814 perhatian orang mulai tertuju lagi ke Borobudur. Sir Thomas Stamford Raffles, gubenur jendral yang memerintah tanah jajahan inggris di jawa 1811-1815, sewaktu berkunjung ke semarang mendapat berita, bahwa di desa Borobudur ada sebuah purbakala yang terpendam di dalam tanah. Raffles segera mengirimkan seorang perwira genie, Cornelius, ke Borobudur untuk mengadakan penyelidikan terhadap kebenaran tersebut. Tiba disana Cornelius meliahat sebuah bukit yang di tumbuhi Pohon–pohon dan semak belukar. Tampak diatas bukit itu candi berserakan. Dengan bantuan penduduk desa, ia segera melakukan pembersihan dengan menebangi pohon-pohon, membakar semak belukar dan menyingkirkan tanah diatas bukit itu mamakan waktu cukup lama hingga dalam tahun 1835 atas usaha Residen Kedu. Candinya dapat di tampakkan seluruhnya menjulang di atas puncak bukit. Sangat di sayangkan bahwa kurangnya pengertian dari para pejabat pemerintah pada waktu itu tidak sedikit batu-batu candinya yang hilang karena perbuatan tangan manusia. tidak kuarang dari delapan cikar penuh dengan arca-araca dan batu-batu berukiran dari bangunan Borobudur telah diangkut sebagai hadiah atas kunjungan Raja Chulalangkon di Indonesia dalam tahun 1896. Residen kedu yang di tugaskan untuk memberiakan itu rupa-rupanya ingin menujukan jasa baiknya terhadap raja Siam, antara lain lima Dhyani-Budha, tiga diantaranya diambilkan dari tempat-tempat aslinya direlung-relung, dua araea singa, satu di antaranya adalah satu-satunya arca singa yang tidak ada cacatnya, sebuah pancuran makara, kepala-kepala dari sayap-sayap tangga, kepala-kepala kala penghias relung-relung dan gapura-gapura dan masih banyak lagi lainya. 11B. ARTI NAMA BOROBUDUR Dari beberapa literature yang ada, dapat disebutkan berbagai pendapat dari para ahli antara lain 1 Kitab Negara kartagama Naskah dari tahun 1365 M yaitu kitab Negara kartagama karangan Mpu prapanca, meyebutkan kata “Budur” untuk sebuah Budha dari aliran Wajradha. Kemungkinan yang ada nama “Budur” tersebut tidak lain adalah candi Borobudur. 2 SirThomas Stamford Raffles Raffles manafsirkan Borobuduir berati bahwa Budur merupakaan bentuk lain dari “Budo”.yang dalam bahasa jawa berarti bila dikaitkan dengan Borobudur berati “Boro Jaman Kuno” Namaun karena “Bhara” dalam bahas jawa kuno berati banyak, maka Borobudur juga berarti “Budha yang Banyak” jika dikaji secara teliti maka keterangan yang ditemukan oleh raffles memang tidak ada yang memuaskan. Boro jaman kuno” kurang mengena maupun “Budha yang banyak” Kurang mencapai sasaran. 3 Poebatjaraka Menurut beliau “Boro” berarti “Biara” dengan demikian Borobudur berarti “Biara Budur”. Penafsiran ini sangat menarik karena mendekati kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang ada. Selanjutnya jika di hubungkan dengan kitab Negara Kartagama mengenai “Budur” maka besar kemungkinan penafsiran Poerbatjaraka adalah benar dan tepat. 4 DE Casparis De Casparis menemukan kata majemuk dalam sebuah prasati yang kemungkinan merupakan asal kata dari Borobudur. Dalam sebuah prasasti SrI Kahulunan yang berangka 842 M dijumpai kata “Bhumi Sambhara Budhara” yaitu satu sebutan untuk bangunan suci pemujaan nenek moyang atau disebut kuil. 125 Drs. Soediman Bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu Bara dan Budur. Bara berasal dar bahasa sanksekerta Vihara yang berarti komplek candi dan Bihara yang berarti asrama. Budur dalam bahasa bali bedudur yang artinya di atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan komplek candi yang terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit. C. ARSITEKTUR BANGUNAN CANDI BOROBUDUR Bangunan Borobudur didirikan di atas dan di sekitar lereng bukit dan berbentuk punden berundak. Berbeda dengan banguna-bangunan suci lainya, dimana orang akan melakukan ibadah dapat masuk ke dalamnya maka tidak demikian halnya dengan Borobudur, Borobudur tidak terdapat ruang dimana orang bisa masuk ke dalamnya, melainkan orang hanya bisa naik ke atasnya dengan melalui tangga-tangga pada ke empat sisi- sisinya. Bangunan Borobudur pada hakekatnya adalah bangunan stupa, akan tetapi seperti lazimnya stupa yang berbentuk kubah, melainkan merupakan punden berundak dengan enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa induk sebagai puncaknya. Tetapi semua bagian-bagian itu merupakan satu kesatuan dan secara keseluruhan merupakan satu bangunan stupa. Di samping sebagai lambang tertinggi agama budha, stupa Borobudur merupakan tiruan replica dari alam semesta, yang menurut filsafat agama budha terdiri dari tiga bagian besar Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu. Kamadhatu adal sama dengan “alam bawah” tempat manusi biasadi Borobudur adalah bagian kaki. Rupadhatu sama dengan “alam antara” tempat manusia telah meninggal segala keduniawian, di Borobudur adalah emapat tingkat yang berbentuk bujur sangkar. Arupadhatu sama dengan “alam atas” temapat para dewa dan di Borobudur adalah dataran berundak teras termasuk stupa induk. 13Ukuran pada dasar bangunan Borobudur 123M persegi dan tingginya 31,5 M atau 42 M sampai pinaketnya yang sekarang sebagian sudah tidak ada lagi. Batu andesit yang di pergunakan untuk bangunan Borobudur sebanyak M³ D. Relief Candi Borobudur Candi Borobudur tidak hanya menujukan kemegahanya saja tetapi juga mempunyai relief yang sangat menarik. Relief cerita yang di pahatkan pada candi itu lengkap dan panjang yang tidak pernah ditemui di tempat lain. Bidang relief seluruhnya ada 1460 panel yang jika diukur memanjang mencapai meter. Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam yaitu Relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah. Relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang Agar dapat menyimak ceritanya didalam relief secara berurutan dianjurkan memasuki candi melalui pintu sebelah timur dan pada tiap tingkatan berputar kekiri dan meninggalkan candi di sebelah kanan. Relief ceritanya pada candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita yaitu a. Karma Wibangga, terdiri dari 160 panel, di pahatkan pada kaki tertutup. b. Lalita Wistara, terdiri dari 120 panel, di pahatkan pada dinding lorong 1 di bagian atas c. Jataka dan Awadana, terdiri 720 panel, dipahatkan pada dinding lorong 1 di bagian bawah, balustrade lorong 1 atas dan di bawah dan balustrade II d. Gandawyuda, terdiri 460 panel di pahatkan pada dniding lorong II balustrade III dan IV serta Bhadraceri dinding lorong IV 14E. FUNGSI CANDI BOROBUDUR Selain sebagai tempat pariwisata, ternyata fungsi candi Borobudur hampir sama dengan fungsi candi pada umumnya antara lain 1. Tempat menyimpan relik atau di sebut Dhatugarba. Erlik tersebut antara lain benda suci, pakaian, tulang atau abu dari budha, arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka. 2. Tempat sembayang atau beribadat bagi umat Budha. 3. Merupakan lambang suci umat budha, cermin nilai-nilai tetinggi umat . 4. Budha dan mengadung rasa rendah hati yang di sadari penciptanya sedalam-dalamnya. 5. Tanda peringatan dan penghormatan kepada sang Budha. 15BAB III PENUTUP A. Simpulan Setelah penulis memahami isi karya tulis ini, maka penulis berkesimpulan sebagai berikut 1. Bahwa candi borobudur di bangun sekitar tahun 800 M. akan tetapi sampai sekarang belum pasti kebenaranya bilamana, bagaimana dan berapa lama candi borobudur itu di banguan 2. Bahwa arti nama Borobudur ternyata mempunyai beberapa penafsira antara lain dari kiitab Negara Kartagama, Sir Thomas Staford Raffles, Poerbatjaraka, De Casparis, Drs. Soediman. 3. Bahwa Candi Borobudur didirikan di atas dan sekitar lereng bukit dan berbentu punden berundak 4. Bahwa relief candi Borobudur ada 2 macam yaitu relief cerita dan relief hiasan. 5. Bahwa fungsi candi Borobudur tidak hanya sebagi tempat pariwisata saja, ternyata fungsinya hampir sama dengan fungsi candi-candi pada ummnya. B. Saran Dengan memahami isi karya tulis ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut 1. Bagi para pengunjung dan masyarakat di sekitar candi Borobudur sebaiknya menjaga kebersihahan lingkungan di sekitarnya 2. Perlu adanya peningkatan pelayanan fasilitas bagi pera pengunjung khususnya bagi para pelajar yang mengadakan penelitian 3. Masyarakat sebaiknya dapat melestarikan candi Borobudur agar tatap menjadi candi yang bersejarah 4. Sebaiknya masyarakat bisa mempertahankan nilai-nilai sejarah yang ada di dalam candi Borobudur. 16DAFTAR PUSTAKA Anomi. 1983. Pariwisata Jawa Tengah. Semarang Dinas Pariwisata Jawa Tengah. Soetarno R. Borobudur Selayang Padang. Solo Tiga Serangakai. Widya Dharma S. 2000. Riwayat Hidup Sang Budha Gautama. Jakarta Yayasan Dana Pendidikan Budhis. Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd. 2007. Pedoman Penulisan Karya Tulis. Sukoharjo SMA Negeri 2 Sukoharjo. 17LAMPIRAN Candi Borobudur dilihat dari atas Candi Borobudur dilihat dari samping 18Relief candi Borobudur dari sisi selatan Relief candi Borobudur dari sisi Timur 19Bangunan Candi Borobudur Bangunan candi-candi Borobudur 14 KARTU KONSULTASI KARYA TULIS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO 20Nama Siswa Agung Nugroho No Absen 2 Kelas XII IPS 1 NO HARI / TANGAN URAIAN PARAF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mengetahui Sukoharjo……… Kepala SMA N 2 Sukoharjo Pembimbing, Drs. Joko Sugiharto S. Hardjono S. Pd 211DAFTAR PUSTAKA Anomi. 1983. Pariwisata Jawa Tengah. Semarang Dinas Pariwisata Jawa Tengah. Soetarno R. Borobudur Selayang Padang. Solo Tiga Serangakai. Widya Dharma S. 2000. Riwayat Hidup Sang Budha Gautama. Jakarta Yayasan Dana Pendidikan Budhis. Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd. 2007. Pedoman Penulisan Karya Tulis. Sukoharjo SMA Negeri 2 Sukoharjo. 2LAMPIRAN Candi Borobudur dilihat dari atas Candi Borobudur dilihat dari samping 3Relief candi Borobudur dari sisi selatan Relief candi Borobudur dari sisi Timur 4Bangunan Candi Borobudur Bangunan candi-candi Borobudur 14 KARTU KONSULTASI KARYA TULIS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO 5Nama Siswa Agung Nugroho No Absen 2 Kelas XII IPS 1 NO HARI / TANGAN URAIAN PARAF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mengetahui Sukoharjo……… Kepala SMA N 2 Sukoharjo Pembimbing, Drs. Joko Sugiharto S. Hardjono S. Pd NIP. 131 785 551 914 350 6
1Contoh Karya Tulis tentang Sejarah Candi Borobudur - Makalah SEJARAH CANDI BOROBUDUR Oleh Agustinus Agung K NIS 7374 Kelas XI IPS 1 Program Ilmu Pengetahuan Sosial Karya Tulis Sebagai Laporan Kegiatan Studi Praktik Lapangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU 2010/2011 PERSETUJUAN 2Judul Karya Tulis SEJARAH CANDI BOROBUDUR Nama Siswa Agustinus Agung K Nomor Induk Siswa 7374 Kelas XI IPS 1 Program Ilmu Pengetahuan Sosial MENYETUJUI Pendamping, Dra. Hj. SRI RAHAYU NIP. 3MENGESAHKAN Karya tulis ini disahkan pada hari tanggal ……Maret 2011 tempat SMA Negeri 2 Pringsewu Mengetahui Kepala SMA Negeri 2 Pringsewu Drs. JUMANI DARJO, NIP. 19640321 199010 1 001 Penguji Dra. Hj. SRI RAHAYU NIP. 4Karya tulis yang berjudul “SEJARAH CANDI” penulis persembahkan kepada 1. Orang tua yamg telah memberikan do’a dan dukungan baik meteri dan moral. 2. Adikku yang telah memberiku semangat dalam menyelesaikan karya tulis ini. 3. Sahabat-sahabatku yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. 4. Kekasih yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya tulis ini. 5Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu ! Dan karena itulah, qolbu seorang pencinta – Nya lebih besar dari pada singgasana – Nya jalaludi Rumi KATA PENGANTAR Penulis senantiasa mengucapkan rasa syukur kahadirat Allah SWT, karena hidayah-Nya Laporan Studi Praktik Lapangan ini dapat diselesaikan oleh penyusun. 6Laporan Studi Praktik Lapangan yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” ini diajuka sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Ilmu Sosial SMA Negeri 2 Pringsewu. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Studi Praktik Lapangan ini, terutama kepada 1. Bapak Drs. Jumani Darjo, selaku Kepala SMA Negei 2 Pingsewu; 2. Ibu Dra. Hj. Sri Rahayu, selaku Guru pembimbing dan Wali Kelas XI IPS 1; 3. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Studi Praktik Lapangan ini, sehingga dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa Laporan Studi Praktik Lapangan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan Studi Praktik Lapangan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita, khususnya bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu. Pringsewu, Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii 7HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Pembatasan masalah... 2 Metode penulisan ... 2 Tujuan Penulisan ... 2 BAB II TINJAUAN UMUM Nama Borobudur ... 3 Struktur Borobudur... 4 Relief... 6 Tahapan pembangunan Borobudur... 8 BAB III TINJAUAN KHUSUS Landasan Teori ... 8 Pemecahan Masalah ... 8 BAB IV PENUTUP Kesimpulan ………. 10 Saran-saran ……… 10 DAFTAR PUSTAKA... .. 11 BAB I PENDAHULUAN 8 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu program untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan didapat tidak hanya di sekolah tetapi diluar sekolah pun kita dapat memperoleh pendidikan, contohnya sewaktu saya bersama teman-teman sekolah study tour ke Yogyakarta dan sekitarnya. Dari tour tersebut kami mengunjungi beberapa obyek wisata diantaranya candi Borobudur. Candi Borobudur adalah sebuah tempat wisata yang sangat terkenal baik didalam maupun diluar negeri. Namun tak banyak orang yang mengetahui sejarah candi Borobudur. Maka dari itulah saya membuat karya ilmiah ini yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” yang didalamnya terdapat berupa sejarah-sejarah, arti nama candi Borobudur dan para pembaca mengetahui sejarah candi Borobudur. Sebagai penutup penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Pembatasan Masalah Pembatasan dalam karya ilmiah yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” adalah sebagai berikut Nama Borobudur Struktur Borobudur Relief Tahapan pembangunan Borobudur Metode Penulisan Penulisan memperoleh data dengan dua cara yaitu Cara Observasi, yakni penulis terlibat langsung ke tempat penelitian Cara Kepustakaan, Yakni penulis mencari keterangan-keterangan yang berhubungan 9 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” adalah sebagai berikut Untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah candi Borobudur. Untuk menambah wawasan tentang candi Borobudur. BAB II TINJAUAN UMUM 10Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur,Magelang,Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Budha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" bhudara di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologirakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi. Sejarawan de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Struktur Borobudur Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa. 11Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha. Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai olehkama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini. Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar. Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakanArupadhatu yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud. Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung 12Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini. Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand,Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda kini Indonesia pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentukpunden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem. Relief Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal daribahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah 13tangga naik yang sesungguhnya utama dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar. Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut Karmawibhangga Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri serial, tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir -hidup - mati samsara yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan. Lalitawistara Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharmayang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. 14Jataka dan Awadana Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an. Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitabDiwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi. Gandawyuha Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari. Tahapan pembangunan Borobudur Tahap pertama Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti diperkirakan antara 750 dan 850 M. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. 15Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar. Tahap ketiga Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya. Tahap keempat Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu. BAB III TINJAUAN KHUSUS Landasan Teori Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan karena letusan gunung berapi sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik dan semak belukar selama berabad-abad. Pada tahun 1853, seluruh area candi sudah bersih digali setelah Indonesia merdeka pada tahun 1959 pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO namun pembugaran ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1972 dan selesai pada tahun 1984 menurut Cornelius seorang insinyur belanda yang menyelidiki lokasi penemuan Candi Borobudur dan ikut membantu dalam penebangan pohon yang menutupi Candi Borobudur. Cornelius sangat tertarik dengan candi ini dikarenakan bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi ditambah lagi dengan bentuk bangunan yang bagus, tinggi, besar, dan mempunyai 16relief-relief yang indah serta patung budha yang cukup banyak. Inilah yang menjadi daya tarik masyarakat. Pemecahan Masalah Candi Borobudur yang terletak di kabupaten Magelang, sangat membantu sekali dalam pendidikan. Karena dengan adanya Candi Borobudur masyarakat dapat mengenal budaya sejarah Indonesia, oleh karena itu Candi Borobudur menjadi Warisan Budaya Indonesia yang sangat membantu bagi pendidikan penelitian dan pariwisata. Dengan ini maka kita sebagai bangsa Indonesia harus menjaga warisan budaya yang kita miliki agar anak cucu kita dapat BAB IV PENUTUP Kesimpulan Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi keparawisataan,arkeologi dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mengenalnya lebih jauh. 17 Mengelilingi Candi Borobudur tentu sangat melelahkan. Namun kelelahan itu akan terbayar setimpal dengan keindahan yang akan kita dapatkan. Dan didalam area Candi Borobudur banyak ditumbuhi pohon yang rindang, itu dapat digunakan untuk bersantai ria melepas kelelahan. Bila anda pergi ke Yogyakarta jangan lupa untuk mampir ke Borobudur yang begitu indah dan eksotik karena didalamnya banyak sekali ilmu pengetahuan yang kita dapat. DAFTAR PUSTAKA Panitia pembuatan karya Pelaksanaan Studi Praktek N 2 Pringsewu Badrika Peninggalan 18 Borobudur Pustaka Umat Jaya MoerTjipto, Drs Borobudur, Pawon Dan Mendut, Kanisus Yogyakarta 1993 1tangga naik yang sesungguhnya utama dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar. Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut Karmawibhangga Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri serial, tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir -hidup - mati samsara yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan. Lalitawistara Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharmayang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. 2Jataka dan Awadana Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an. Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitabDiwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi. Gandawyuha Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari. Tahapan pembangunan Borobudur Tahap pertama Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti diperkirakan antara 750 dan 850 M. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. 3Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar. Tahap ketiga Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya. Tahap keempat Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu. BAB III TINJAUAN KHUSUS Landasan Teori Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan karena letusan gunung berapi sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik dan semak belukar selama berabad-abad. Pada tahun 1853, seluruh area candi sudah bersih digali setelah Indonesia merdeka pada tahun 1959 pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO namun pembugaran ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1972 dan selesai pada tahun 1984 menurut Cornelius seorang insinyur belanda yang menyelidiki lokasi penemuan Candi Borobudur dan ikut membantu dalam penebangan pohon yang menutupi Candi Borobudur. Cornelius sangat tertarik dengan candi ini dikarenakan bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi ditambah lagi dengan bentuk bangunan yang bagus, tinggi, besar, dan mempunyai 4relief-relief yang indah serta patung budha yang cukup banyak. Inilah yang menjadi daya tarik masyarakat. Pemecahan Masalah Candi Borobudur yang terletak di kabupaten Magelang, sangat membantu sekali dalam pendidikan. Karena dengan adanya Candi Borobudur masyarakat dapat mengenal budaya sejarah Indonesia, oleh karena itu Candi Borobudur menjadi Warisan Budaya Indonesia yang sangat membantu bagi pendidikan penelitian dan pariwisata. Dengan ini maka kita sebagai bangsa Indonesia harus menjaga warisan budaya yang kita miliki agar anak cucu kita dapat BAB IV PENUTUP Kesimpulan Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi keparawisataan,arkeologi dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mengenalnya lebih jauh. 5 Mengelilingi Candi Borobudur tentu sangat melelahkan. Namun kelelahan itu akan terbayar setimpal dengan keindahan yang akan kita dapatkan. Dan didalam area Candi Borobudur banyak ditumbuhi pohon yang rindang, itu dapat digunakan untuk bersantai ria melepas kelelahan. Bila anda pergi ke Yogyakarta jangan lupa untuk mampir ke Borobudur yang begitu indah dan eksotik karena didalamnya banyak sekali ilmu pengetahuan yang kita dapat. DAFTAR PUSTAKA Panitia pembuatan karya Pelaksanaan Studi Praktek N 2 Pringsewu Badrika Peninggalan 6 Borobudur Pustaka Umat Jaya MoerTjipto, Drs Borobudur, Pawon Dan Mendut, Kanisus Yogyakarta 1993
Karya Tulis Candi Borobudur ... bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk ...di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda-beda karena setiap tingkat tersebut ... 27 Karya Tulis Tentang Borobudur ... lama candi Borobudur itu di bangun, sehingga secara pasti tidak dapat ditentukan ...bangunan Borobudur itu. Pada bagian kaki Borobudur yang tertutup terdapat tulisan tulisan singkat berbahasa ... 21 karya tulis ilmiah candi borobudur ... adalah Candi Borobudur yang terdapat di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Propinsi Jawa ...tengah. Candi Borobudur merupakan salah satu karya terbesar bangsa ...membuat ... 19 LOMBA DESAIN SANDAL CANDI BOROBUDUR TAHUN 2015 ... Dari beberapa kajian seperti disebutkan di atas, diketahui bahwa faktor aktifitas manusia memegang peranan penting terhadap keausan khususnya pada tangga dan lantai Candi Borobudur. Mengenai langkah – ... 20 hotel resor berkonsep butik di kawasan candi borobudur ... menempati urutan pertama dalam tabel 10 Besar Tahun 1998 dan Berdasarkan Jumlah Pengunjung Obyek Wisata / Taman Rekreasi Tahun 1998 ³. Kabupaten Magelang yang termasuk dalam UKW Magelang – Wonosobo memiliki cukup banyak ... 7
100% found this document useful 9 votes21K views15 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 9 votes21K views15 pagesCandi BorobudurJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
karya tulis ilmiah candi borobudur